Purbalingga Siapkan Tahun Kunjungan Wisata 2015
Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengatakan, pihaknya akan terus memacu sektor pariwisata dengan berbagai Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada. Selain itu, sejumlah infrastruktur juga disiapkan untuk mendukung pariwisata. “Tahun ini kami terus berbenah, dan mudah-mudahan pada tahun 2015 akan menjadi titik awal kembali kunjungan wisata ke Purbalingga,” kata Sukento, Kamis (23/1).
Sukento mengemukakan hal tersebut disela-sela melakukan kunjungan kerja ke rest area desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Sub Terminal Agribisnis (STA) Kutabawa, dan obyek wisata Goa Lawa di Desa Siwarak. Ikut mendampingi Sukento sejumlah pejabat seperti Kepala Bappeda Ir Setiyadi, M.Si, Kepala DPUK Ir Sigit Subroto, MT, Kepala Dinperindagkop Drs Agus Winarno, M.Si, Kepala Bapermasedes R Imam Wahyudi, SH, M.Si, Kabag Humas Drs Rusmo Purnomo, Kabag Umum Aksan Mashuri, S.Sos, M.Si, dan Kabid Pariwisata Ir Prayitno, M.Si.
Dikatakan Sukento, untuk menarik kunjungan wisatawan, jalan tembus Baturaden – Serang akan diusulkan untuk difasilitasi Pemprov Jateng agar diperlebar. Karena jalan milik Perhutani maka akan dikoordinasikan dengan Perum Perhutani. Setelah jalan tembus tersebut diperlebar, wisatawan yang datang dari Baturaden diarahkan ke desa wisata Serang, kemudian ke Golaga (Goa Lawa Purbalingga), Owabong, Sanggaluri Park, Purbasari Pancuranmas, dan terakhir di taman kota Usman Janatin.
“Setelah wisatawan berkunjung ke beberapa obyek wisata itu, wisatawan beristirahat di Usman Janatin Park sembari menikmati kuliner khas Purbalingga,” kata Sukento.
Di desa wisata Serang dengan keindahan alam dan udara sejuk, Sukento sempat memberi nama obyek wisata itu dengan sebutan ‘LA’. “Nama sebelumnya hanya disebut rest area, biar lebih menjual diberi nama Lembah Asri atau disingkat LA. Nama Lembah Asri juga sama dengan nama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Serang.,” ujarnya.
Sukento mengkisahkan, pemandangan LA tidak kalah dengan obyek di Genting Island Malaysia. Sukento mengaku menyesal setelah datang ke Genting Island karena pemandangannya kalah dengan di Serang. Sukento malah menilai lebih bagus dan lebih segar di Serang. “Tidak perlu wisata ke Malaysia, cukup ke Desa Serang Karangreja. Kalau memang hanya akan membuang uang ya keluar negeri, tapi kalau ingin menikmati suasana yang indah cukup ke Desa Serang,” ujarnya setengah promosi.
Kepala Desa Serang, Sugito mengatakan, di Lembah Asri disiapkan gazebo untuk duduk beristirahat santai, jajanan khas desa, arena outbond, ATV dan berkuda. Pengunjung juga bisa menikmati kebun sayuran dan berjalan menyusuri jalan kebun menuju hutan pinus. “Di arena Lembah Asri juga dijual berbagai souvenir khas hasil kreasi warga,” ujar Sugito.
Sementara itu Kabid Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, sejumlah tempat yang potensi sebagai obyek wisata saat ini terus dibina dan dikembangkan. Menurut Prayitno, wisatawan akan berkunjung ke suatu obyek jika tempat itu nyaman, unik dan tidak ada di tempat lain. Selain mengembangkan desa wisata Serang, pihak Dinbudparpora Purbalingga bersama warga Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa juga merintis wisata Gunung Slamet. Selain sebagai pendakian para pecinta alam, Gunung Slamet belakangan ini juga semakin menarik untuk kunjungan wisatawan khususnya domestik. Mereka ingin menikmati udara sejuk dan pemandangan Gunung tertinggi kedua di Jawa ini.
“Bersama warga desa kami merintis wisatawan nantinya menaiki kuda menuju pos I pendakian gunung Slamet yang ditempuh waktu sekitar 1 jam. Di pos I pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang menakjubkan. Wisatawan yang bersedia berangkat pagi dini hari, bisa juga menikmati terbitnya matahari seperti saat berwisata ke Gunung Bromo,” kata Prayitno. (y)