Pemkab Kawal Pemberdayaan Empat Desa Wisata

PURBALINGGA –Pemkab Purbalingga melalui Bappeda dan Dinbudparpora (Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga), mengawal pengembangan dan pemberdayaan desa wisata. Dalam tahap awal, pada tahun 2015 ini Pemkab fokus pada empat desa wisata terpilih. Desa tersebut meliputi Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Desa Limbasari Bobotsari, Desa Panusupan dan Desa Tanalum, keduanya di Kecamatan Rembang.

“Kami menyiapkan fasilitasi kepada desa wisata tersebut mulai dari penyiapan sumberdaya manusia hingga pemasaran desa wisata,” kata Kepala Bappeda Ir Setiyadi, M.Si  disela-sela rapat koordinasi Fedep (Forum for Economic Development and Employment Promotion), Bappeda, Dinbudparpora dan Wisbangga (Paguyuban Wisata Purbalingga) di aula Bappeda, Rabu (14/1).

Dikatakan Setiyadi, pihaknya lebih fokus ke empat desa terpilih karena memiliki spesifik destinasi wisata dan dukungan dari masyarajat setempat. “Setelah kami ajak studi banding ke desa wisata di Magelang dan Sleman Yogyakarta, mereka termotivasi untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata. Pemkab tentunya harus mendukung upaya pengembangan desa wisata tersebut,” kata Setiyadi.

Meski fokus pada empat desa wisata tersebut, lanjut Setiyadi, pihaknya juga terus mendorong tumbuhnya desa wisata dan kelompok sadar wisata. Setiyadi mencontohkan, ada keinginan warga Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari yang ingin mengembangkan wisata Tlaga. “Tempat ini potensial dengan ikon sumberdaya air yang melimpah, namun masih perlu pembenahan karena disitu juga terdapat mata air yang dikelola oleh PDAM,” katanya.

Setiadi menambahkan, pihaknya juga telah memfasilitasi desain penataan kawasan desa wisata khususnya Desa Serang dan Desa Limbasari. Desain tersebut diharapkan menjadi acuan untuk mengembangkan atau menata bangunan. “Dengan acuan desain ini diharapkan, pihak desa atau masyarakat tidak asal mendirikan bangunan yang justru bisa merusak pemandangan dan suasana sebuah desa wisata,” tambahnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, fasilitasi dukungan desa wisata dimulai dengan pemberian motivasi oleh motivator, kemudian identifikasi potensi wisata, penyusunan paket wisata, pelatihan pemandu wisata, pelatihan pengelolaan homestay, pelatihan pembuatan souvenir wisata, promosi wisata dan pemasaran. Setiap destinasi desa wisata juga akan digelar travel market dengan mengundang media dan biro wisata dari luar kota. “Diharapkan dengan pendampingan ini, potensi desa wisata dapat tergali dan sekaligus dapat ditawarkan sebagai paket kunjungan wisata,” kata Prayitno.

Prayitno menambahkan, setiap destinasi desa wisata memiliki spesifik yang tidak sama, desa Limbasari, misalnya dengan tubing dan desa Inggrisnya, kemudian Desa Tanalum dengan Canyoning, Desa Panusupan dengan wisata religi, dan Desa Serang dengan agro wisatanya. “Empat desa ini dapat juga dijadikan dalam satu paket wisata dan ditawarkan ke wisatawan,” tambahnya. (*)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *