Kejurnas Riverboarding, Ajang Promosi Wisata dan Pelestarian Sungai
PURBALINGGA – Kejuaraan nasional (Kejurnas) Riverboarding (selancar sungai) menjadi ajang promosi wisata dan sekaligus upaya kampanye pelestarian sungai. Peserta dari berbagai provinsi ditawari berbagai obyek wisata dan juga kuliner khas Purbalingga. Selain itu, masyarakat sekitar dan juga pengunjung diajak untuk melestarikan sungai untuk kehidupan bersama.
“Ada banyak obyek wisata menarik yang patut dikunjungi peserta dan keluarganya. Salah satunya yang menjadi ikon wisata adalah Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari). Airnya sangat segar, dan jika terminum saat berenang tidak apa-apa,” ujar Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto saat membuka kejurnas tersebut di kompleks jembatan Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet, Sabtu (22/2).
Selain menawarkan destinasi wisata Owabong, Bupati Sukento juga memamerkan makanan khas di Purbalingga. Ada sate Yani, gule melung, soto dan jajanan khas lainnya. “Jajanan khas pasar seperti lupis, klepon, cenil juga disuguhkan oleh panitia. Ada juga onde-onde khas Tangkisan yang sudah meng-Indonesia. Pengusaha onde-onde dengan label ‘Tangkisan’ atau ‘Braling’, asalnya dari Desa Tangkisan, Kecamatan Mrebet, tempat kejurnas ini,” ujar Sukento berpromosi.
Selain sebagai ajang promosi wisata, Sukento juga mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai. Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah ke sungai, dan juga tidak menangkap ikan di sungai dengan cara menyetrum menggunakan aliran listrik atau baterai accu.
“Sungai bisa menjadi sumber kehidupan warga masyarakat dan sekaligus sebagai tempat untuk melakukan wisata minat seperti rafting dan riverboarding. Saya sudah pernah mencoba menyusuri sungai Klawing dengan rafting. Kalau yang riverboarding, saya belum pernah, tapi kepengin nyoba juga,” ujar Sukento.
Sebagai tindakan aksi terhadap kelestarian sungai, Bupati Sukento beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) melakukan penanaman pohon kelapa dan alba di tepi sungai Klawing serta melakukan penebaran benih ikan. Panitia menyiapkan tanaman alba sebanyak 2.000 batang untuk ditanam dan sebanyak 1.000 kilogram ikan nila untuk ditebar ke sungai.
Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengatakan, even kejuaraan nasional riverboarding menjadi satu upaya untuk mempromosikan objek wisata di Purbalingga kepada masyarakat luas, khususnya para peserta lomba. “Kejuaraan ini sudah terdaftar dalam agenda even promosi wisata Jateng yang dibukukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng. Riverboarding menjadi salah satu even yang direkomendasi untuk dikunjungi,” ujarnya disela-sela Kejurnas Riverboarding.
Sungai Klawing, lanjut Prayitno, memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Mulai dari kandungan batuan Gasper yang tidak ada duanya di dunia, batuan Le-Sang du Chris (batu darah Kristus-red), sumberdaya air untuk wisata minat seperti rafting, dan tubing serta keindahan alamnya yang elok dan menakjubkan. Klawing sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pariwisata mulai dari Bagian hulu hingga ke bagian hilir.
“Di tingkat lokal Purbalingga, Sungai Klawing juga sudah dijadikan lokasi Festival Klawing yang akan digelar rutin tiap tahun oleh Wisbangga (Paguyuban Wisata Purbalingga),” katanya.
Prayitno menambahkan, kehadiran dan keterlibatan Komunitas Kayak Tirtaseta dalam event yang diselenggarakan para riverboarder sebelumnya, juga tak bisa diabaikan. Keterlibatan mereka dalam berbagai ajang riverbording, membuat mereka datang meramaikan hajat besar di Purbalingga. Rencananya, Tirtaseta juga akan mengadakan kejuaraan rafting di Sungai Klawing pada tahun 2015. (y/hr)