Biro Wisata Jateng – Jabar Pasarkan Negeri Seribu Curug

PURBALINGGA, Sejumlah pemasar wisata atau biro wisata di Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY mengaku siap memasarkan potensi wisata yang ada di kabupaten Purbalingga. Bukan hanya destinasi wisata yang sudah besar seperti Owabong, Purbasari Pancuran Mas, atau Sanggaluri Park. Namun sejumlah potensi wisata di desa wisata yang banyak berkembang di kabupaten Purbalingga juga berpotensi menjadi target pemasaran.

Salah satu destinasi wisata yang bakal dipasarkan adalah potensi air terjun yang dimiliki sejumlah desa wisata seperti yang ada di Desa Tanalum Kecamatan Rembang. Potensi wisata yang sering disebut sebagai Negeri Seribu Curug ini, menarik perhatian para pamasar pariwisata setelah mereka menikmati sendiri keindahan yang dimiliki sejumlah curug (air terjun) dalam kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) ke destinasi wisata di Purbalingga, Selasa – Rabu (3-4/10).

“Sebenarnya sangat luar biasa. Tidak menyangka saya bisa menemukan curug seindah ini di Purbalingga (Tanalum-red). Curug setinggi 35 meter ini berpotensi untuk kita pasarkan kepada klien kami,” kata Aat operator Prima Wisata asal Bumiayu, sambil menikmati jernih dan sejuknya air curug Gogor.

Meski Dia mengaku cukup bekerja keras untuk menuju lokasi curug Gogor, namun setibanya di lokasi Dia dan teman-teman biro wisata lainnya, merasa puas dan ingin berlama-lama di tempat itu. Apalagi, mereka juga disuguhi atraksi Rappeling (turun tebing) Curug Gogor.

Hal serupa diungkapkan Yono, peserta Famtrip dari Purwodadi, Grobogan. Diungkapkan Yono, sejumlah potensi wisata di kabupaten Purbalingga memang memiliki keunggulan dan sebagai pelaku pasar wisata dirinya mengaku wajib ikut memasarkannya ke luar daerah. “Nanti akan kita share di Grobogan dan sekitarnya, bahwa potensi wisata alam di Purbalingga memang luar biasa,” katanya.

Meski demikian Yono mengingatkan pelaku wisata di destinasi yang dikunjungi, agar tidak hanya memasarkan potensi wisatanya saja. Namun harus dipadukan dengan hasil kerajinan atau olahan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar pengunjung dapat memperoleh souvenir sebagai oleh-oleh.

Sementara, salah satu jurnalis yang mengikuti Famtrip Potensi Wisata Kabupaten Purbalingga, Joko Santosa mengaku pola promosi wisata semacam famtrip perlu dilakukan secara berkala. Apalagi saat ini pemerintah kabupaten (Pemkab) Purbalingga tengah gencar mengembangkan berbagai potensi wisata di masyarakat.

Famtrip Potensi Wisata Kabupaten Purbalingga diselenggarakan oleh Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) dengan mengundang 25 pelaku pasar wisata di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat dan DIY serta 5 jurnalis yang biasa mengangkat potensi wisata Purbalingga.

Famtrip yang dilaksanakan dua hari (3-4/10) mengunjungi sejumlah destinasi wisata, seperti wisata budaya Museum Lokastisti Giribadra di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet, kemudian menyusuri jejak sejarah cikal bakal Purbalingga dengan mengunjungi Masjid R Sayyid Kuning, Makam Sayid Kuning, Cagar Budaya Batu Dakon dan Makam Adipati Onje di Desa Onje, Mrebet.

Malamnya, peserta Famtrip diajak menikmati suguhan budaya dan sarasehan di rest area Nagasari Desa Wisata Tanalum, Kecamatan Rembang dan bermalam di sejumlah home stay. Rabu pagi (4/10), Famtrip dilanjutkan dengan mengekplorasi potensi Negeri Seribu Curug diantaranya traking menuju Curug Gogor dan Curug Kali Karang. Famtrip berakhir di lokasi Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman.

Diadakanya Famtrip diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisata di kabupaten Purbalingga. “Kami berharap setelah famtrip, biro wisata dan jurnalis mau ikut memasarkan potensi wisata yang ada di kabupaten Purbalingga,” ujar Kepala Dinporapar Drs Imam Hadi MSi. (PI-4)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *