Belum 100 Persen, Kutabawa Flower Garden Ramai Dikunjungi
PURBALINGGA, INFO – Wisata Kutabawa Flower Garden yang berlokasi di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja yang saat ini sedang ramai di media sosial masih dalam proses penyelesaian. Taman bunga ini ternyata masih dibawah 50 persen tahap pengerjaannya.
“Sebenarnya taman bunga ini belum selesai 100 persen, karena masih ada kekurangan dari taman bunga ini,” kata Tarno salah satu pekerja di Kutabawa Flower Garden yang sekaligus menjadi perancang taman bunga tersebut saat ditemui di lokasi tersebut, Jumat (28/7).
Beberapa kendala yang dialami Tarno sebagai perancang taman yakni air dan lahan yang tidak terlalu luas, sehingga untuk mengonsep taman dengan berbagai bunga dibutuhkan kejelian dalam merancangnya. Selain itu kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola hanya ada enam orang pegawai.
“Sekarang pekerja yang ada tinggal enam orang, semula ada 13 orang tapi karena mereka ada yang punya pekerjaan lain jadi saat ini ya tinggal enam orang,” ujarnya.
Di sisi lain Tarno juga mengaku merawat bunga harus tahu bagaimana perawatannya agar tidak terkena virus. Perawatannya juga harus benar tidak boleh asal-asalan jika ingin tumbuh dengan baik dan tepat waktu, imbuhnya. Ada 18 jenis bunga yang ditanam di Kutabawa Flower Garden yang beberapa bibitnya didapatkan dari Bandung.
“Disini ada 18 macam bunga yang beberapa bibitnya didapatkan dari Bandung,” imbuhnya.
Dari segi fasilitas, Tarno mengaku fasilitas yang disediakan belum semuanya tersedia. Ada beberapa ornamen yang sudah dipesan namun belum sampai di lokasi, selain itu rencannya akan dibangun wahana anak-anak dan juga villa di sekitar lokasi taman.
“Kami sudah memesan patung kupu-kupu tapi sampai sekarang belum juga datang, nantinya juga akan ada permainan untuk anak-anak di sekitar taman,” tambahnya.
Tarno menjelaskan Kutabawa Flower Garden yang dirancang olehnya adalah milik salah pegiat wisata di Purbalingga yakni Dedi Kurniawan. Pemilik wisata tersebut sebelum menggagas Kutabawa Flower Garden sempat berkunjung dan melihat berbagai taman yang ada di Bandung salah satunya Taman Begonia yang bertempat di Lembang, Bandung.
“Awalnya Pak Dedi melakukan study banding ke Taman Begonia yang ada di Lembang dan juga melihat-lihat tanaman bunga yang ada di Cihideung Bandung,” jelasnya.
Walaupun Kutabawa Flower Garden milik pribadi, namun Dedi menginginkan agar masyarakat desa sekitar juga dapat merasakan keuntungannya. Masyarakat pun menyambut baik dengan kehadiran objek wisata di daerah mereka, sehingga masyarakat dapat bekerjasama mengelola dan mengembangkan wisata bersama.
“Masyarakat disini sangat menyambut baik, karena mereka juga dapat keuntungan dengan dibukanya wisata ini,” ungkapnya.
Dengan kerja keras Tarno dan rekan-rekannya walaupun dengan kekurangan yang ada namun animo masyarakat pada objek wisata yang baru dibuka Maret 2017 sudah menarik wisatawan untuk berkunjung. Para pengunjung yang datang pun asyik menikmati berbagai bunga-bunga yang tumbuh berkerumun dan tersebar diberbagai titik.
Hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung karena mereka dapat mengabadikan diri diantara bunga-bunga dan sudut-sudut menarik lainnya dengan gawai mereka. Pengunjung yang hadirpun beragam mulai dari muda/mudi, keluarga bahkan anak-anak. Lokasinya yang sejuk dan harga tiket masuk yang terjangkau seharga Rp 5000,- membuat Kutabawa Flower Garden ini banyak diminati wisatawan.
“Dari tiket sendiri sudah keliatan, penjualannya minimal bisa mencapai 2 juta itu hari biasa kalau hari minggu minimal ya 8 juta kami dapat dari penjualan tiket,” pungkasnya. (PI-7)