DPRD Kabupaten Pekalongan Akui Keunggulan Pariwisata Purbalingga
PURBALINGGA – Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Dra Hj Hindun MH mengakui keunggulan pariwisata di Purbalingga. Destinasi pariwisata di Purbalingga dengan ikon Owabong (Obyek wisata air Bojongsari) mampu menyedot wisatawan dan memberikan kontribusi positif kepada Pemkab serta masyarakat sekitar.
“Pola kebijakan pembangunan pariwisata di Purbalingga kami akui sungguh luar biasa. Purbalingga patut ditiru, sehingga kami sengaja dating ke Purbalingga untuk mempelajari lebih detail tentang pembangunan kepariwisataan dan pengelolaannya,” ujar Hindun, Rabu (10/12).
Hindun mengungkapkan hal tersebut saat mempimpin rombongan kunjungan kerja studi komparatif kepariwisataan di Purbalingga. Hindun bersama 20 anggota DPRD lainnya dari Komisi A dan D diterima oleh Direktur Utama PD Owabong Wisnu Haryo Danardono, SH, Direktur Umum dan Marketing Agus Dwiyantoro, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Ir Prayitno, M.Si dan Kepala Seksi Sarana Prasara Wisata R Sri Mulyani, BSc. Selain melakukan diskusi, rombongan juga melakukan kunjungan lapangan ke Owabong.
Diakui Hindun, obyek wisata di Kabupaten Pekalongan seperti Linggo Asri, pantai Depok dan kawasan ekowisata Petungkriyono belum mampu menjadi daya tarik wisata seperti halnya di Purbalingga. “Nama Purbalingga sudah terkenal dengan berbagai destinasi wisatanya. Oleh karenanya kami harus belajar ke Purbalingga, kami ingin satu obyek andalan di Kabupaten Pekalongan yang menjadi daya tarik utama. Tidak harus menata semua obyek yang ada, jadi kesannya malah ngedabyah,” kata Hindun.
Shellvaria Paparingga, anggota Komisi D dari Fraksi Merah Putih (MP) mengakui kegigihan Pemkab Purbalingga dan Owabong dalam melakukan terobosan promosi wisatanya. “Kami melihat, Pemkab dan Owabong berani menangkap peluang, gencar dan aktif berpromosi dan mampu bersaing dengan wahana sejenis di Jateng yang sudah banyak bermunculan. Oleh karenanya, ini PR (pekerjaan rumah) besar bagi kami untuk mendorong pihak eksekutif mengembangkan potensi wisata di Pekalongan,” ujarnya.
Ketua Komisi A DPRD Pekalongan, H Kundarto SE (PDIP) bahkan secara terang-terangan ingin mengundang Dinas Pariwisata Purbalingga dan Dirut Owabong untuk memberikan pembekalan dan pemahaman pengembangan obyek wisata di Pekalongan. “Kami ingin studi komparatif ini lebih detail, dan kami ingin mengundangnya ke Pekalongan untuk memberikan pencerahan kepada kami dan jajaran ekskutif agar pariwisata di Pekalongan juga bias maju,” kata Kundarto.
Direktur Utama PD Owabong Wisnu Haryo Danardono mengatakan, pihaknya tidak khawatir jika ada kabupaten atau kota lain melakukan studi banding ke Owabong. PD Owabong tidak memandang destinasi wisata sejenis sebagai pesaing, namun justru dijadikan mitra untuk saling bekerjasama. “Persaingan adalah hal biasa dan Owabong tidak takut untuk bersaing dengan destinasi wisata lainnya. Kami justru mengajaknya untuk saling bekerjasama,” kata Wisnu.
Sementara itu Kabid Pariwisata, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, entry point pengembangan pariwisata diawali dari kebijakan kepala daerah yang kreatif dan inovatif serta dukungan pihak legislatif. Pihak eksekutif dan legislative harus memiliki kesepahaman bersama terlebih dahulu agar bisa bersinergi menjalankan roda pembangunan khususnya pariwisata. “Jika sudah terjadi kemitraan dengan baik antara pihak eksekutif dan legislatif, maka akan mempermudah merealisasikan kebijakan yang telah tertuang dalam visi misi dan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) serta Rencana strategis daerah,” katanya. (*)