Wisman Mulai Minati Pendakian Gunung Slamet
Ada Pendaki Balita dari Bogor
PURBALINGGA – Wisatawan mancanegara (wisman) mulai menyukai wisataw minat khusus pendakian Gunung Slamet. Para wisman cenderung menggunakan jalur yang aman dari pos pendakian di Dukuh B ambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Sabtu (20/8) kemarin, setidaknya ada 12 wisman asal Inggris dan dua dari Malaysia mendaki ke puncak gunung setinggi 3.428 meter diatas permukaan air laut itu.
Slamet Ardiansyah, petugas Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga di pos Bambangan mencatat, ke-12 pendaki asal Inggris terdiri dari tiga orang wanita dan sembilan pria. Ketiga pendaki wanita itu masing-masing Katia Sellini, Henny Malyassendy dan Hazel Huang. Sementara sembilan pendaki pria masing-masing Walter Schindler, Ian Griffith, Trevor Sharot, Simon Hopkins, Michael Burger, Gordon Anderson, Ross Jahx, Martin jenkins, dan Christian Vanschoote.
Sedang dua pendaki asal Malaysia yang juga mendaki hari Sabtu (20/8) yakni Noor Isvwan bin Azmi yang beralamat di Taman Rajanau, dan Ahmad Faizal bin Che Johari dengan alamat Kalumpang, Selangor Malaysia.
‘Rombongan dari Inggris mulai melakukan pendakian Sabtu (20/8) pagi, sedang dari Malaysia, Sabtu sorenya,” kata Slamet Ardiansah.
Salah seorang pendaki dari Inggris,Walter Schindler mengungkapkan, dirinya bersama teman-teman sangat tertarik dengan keindahan alam dan pariwisata di Indonesia. Ia sengaja menjelajah di beberapa pegunungan di Indonesia termasuk ke Gunung Slamet. “Kami sudah merencanakan lama ingin mendaki ke puncak Gunung Slamet, dan baru kali ini bisa mewujudkannya. Sungguh indah alam di Indonesia,” ujarnya.
Sementara pendaki dari Malaysia, Noor Isvwan saat berbincang dengan staf Dinbudparpora Purbalingga, Yuli Astuti di pos Bambangan, Sabtu (20/8) siang, juga mengungkapkan hal yang senada. Noor mengaku ingin mendaki sejumlah gunung di Indonesia. Keindahan alam pegunungan di Indonesia menjadi daya pikatnya untuk dijelajahi. “Selain mendaki Gunung Slamet, kami juga akan mendaki beberapa gunung lain di Jawa,” ujarnya.
Selain pendaki dari Inggris dan Malaysia yang menuju puncak Gunung Slamet, di pondok pemuda pos Bambangan, Sabtu (20/8) juga terlihat seorang balita yang tertidur pulas digendongan ibunya. Bocah berusia 1 tahun 11 bulan itu bernama Alkafi. Kedua orang tuanya, Zulkarnaen (25), dan Sopiah (24) asal Bogor sengaja mengajak anaknya untuk mendaki. Mereka mendaki mulai Kamis (18/8) pagi dan sampai ke pos III pada sore hari.
“Kami membuat tenda untuk beristirahat di pos III. Saya dan anak saya hanya sampai pos III, sementara suami saya menuju puncak Slamet pada Jum’at (19/8) pagi. Kami bertemu kembali di pos III dan kembali turun bersama,” ujar Sopiah.
Sopiah menceritakan, dirinya bersama suami memang hobi mendaki gunung. Semula tidak akan mengajak anak, namun, sepertinya Alkafi memaksa ingin tetap bersamanya terus. Akhirnya, Alkafi kami putuskan diajak ke gunung. “Selama dalam perjalanan, Alkafi sangat senang, bahkan saat mau digendong, Alkafi bilang nanti kasiah ayah. Begitu pula saat di pos III, Alkafi sangat ceria bermain di tempat tidur hamock yang dipasang di dekat tenda,” ujar Sopiah sembari menunjukkan video anaknya saat bermain-masin di pos III menuju puncak Slamet. (y)