Wisata Purbalingga Aman Dikunjungi
Gunung Slamet Siaga
PURBALINGGA – Sejumlah obyek wisata di Purbalingga tetap aman untuk dikunjungi. Wisatawan tidak perlu khawatir dengan status Gunung Slamet yang ‘Siaga’ karena obyek wisata jauh dari Kawasan Rawan bencana Lokasi sejumlah obyek wisata tidak termasuk dalam zona Kawasan Rawan Bencana (KRB). KRB tersebut ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
Direkut Utama Perusahaan Daerah (PD) Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Wisnu Haryo Danardono, SH mengakui dengan penetapan status Gunung Slamet menjadi ‘Siaga’ sejak 30 April pekan lalu, banyak biro wisata yang hendak membawa rombongan wisatawan sempat khawatir jika terjadi erupsi Gunung Slamet. Mereka menanyakan soal dampak dari penetapan status itu dan meminta kepastian soal kondisi tempat wisata Owabong.
“Kami tegaskan bahwa Owabong dan Sanggaluri Park tetap aman untuk dikunjungi wisatawan. Lokasi Owabong berjarak sekitar 30 kilometer dari pos pendakian awal Gunung Slamet di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangeja,” kata Wisnu Haryo, Minggu (4/5).
Wisnu juga mengungkapkan, pihaknya pada Sabtu (3/5) siang mengirimkan sejumlah stafnya untuk melihat situasi di pos Bambangan, dan mengambil gambar aktivitas Gunung Slamet dan penduduk di Bambangan. Gambar tersebut untuk meyakinkan para calon wisatawan yang dibawa oleh biro wisata bahwa berwisata di Purbalingga termasuk Owabong sangatlah aman dikunjungi. “Penduduk di Bambangan saja meski selalu waspada, tetapi mereka tetap melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Jadi wisatawan yang hendak ke Purbalingga tidak perlu takut dan khawatir yang berlebihan,” kata Wisnu.
Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, berdasar pantauan yang dilakukannya di sejumlah obyek wisata, Minggu (4/5) wisatawan masih banyak yang berkunjung ke sejumlah obyek wisata di Purbalingga. Di Owabong dan Sanggaluri Park, misalnya, pengunjung lumayan ramai. Di Sanggaluri, sejak Minggu pagi hingga pukul 12 siang saja sudah lebih dari 1.000 yang datang berkunjung. “Pengunjung kebanyakan berasal dari luar kota seperti Cilacap, Kebumen, Banjarnegara dan kota lainnya di Jawa Tengah,” kata Prayitno, disela-sela pemantauan obyek wisata, Minggu (4/5).
Selain Owabong dan Sanggaluri Park, kunjungan ke obyek wisata Gua Lawa yang berjarak sekitar 12 kilometer dari puncak Gunung Slamet juga masih tetap ramai. Bahkan, pengunjung pada Sabtu – Minggu seperti tidak terpengaruh dengan status Gunung Slamet. “Goa Lawa yang merupakan obyek wisata terdekat kedua dari puncak Gunung Slamet, tetap saja ramai. Sementara pos pendakian Gunung Slamet di Dukuh Bambangan yang berjarak sekitar 6 kilometer dari puncak Gunung Slamet sudah kami tutup sementara sejak 10 Maret 2014 lalu saat Gunung Slamet mulai ditetapkan status Waspada,” kata Prayitno.
Prayitno menambahkan, menyitir laporan PVMBG, berdasarkan potensi bahayanya, gunung Slamet dibagi dalam tiga zona KRB. Zona KRB III yakni kawasan yang selalu berpotensi terancam aliran lava, gas racun, awan panas serta selalu terancam lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat dalam radius 2 km dari puncak. KRB II yakni kawasan yang berpotensi terlanda aliran lava, gas racun, awan panas serta berpotensi terancam lontaran batu (pijar), dan hujan abu lebat dalam radius 4 km dari puncak, dan KRB I merupakan kawasan yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan, berpotensi terhadap hujan abu lebat serta kemungkinan dapat terkena lontaran batu (pijar) dalam radius 8 km dari puncak.
“Dengan memperhatikan zoba KRB Gunung Slamet, maka jelas obyek wisata di Purbalingga tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi. Jadi, wisatawan yang sudah menjadwalkan datang ke Purbalingga untuk berlibur tidak perlu terpengaruh isu-isu yang tidak benar,” tambah Prayitno.
Salah seorang pengunjung dari Kebumen, Agung mengungkapkan, dirinya bersama keluarga sengaja ingin menikmati wisata di Owabong sekaligus Sanggaluri Park. Agung mengaku tidak terpengaruh dengan pemberitaan soal status Gunung Slamet. “Saya sengaja berwisata ke Purbalingga karena yakin sejumlah obyek wisata masih sangat aman. Jika sudah mengkhawatirkan, tentu pengelola obyek wisata akan menutupnya dan tidak membiarkan pengunjung celaka. Faktanya, Owabong dan Sanggaluri yang saya kunjungi ternyata jauh dari Gunung Slamet,” ujar Agung.
Agung menambahkan, kunjungan wisata saat ini justru sangat mengesankan, Owabong terus menambah wahana baru yang menarik. Begitu juga di Sanggaluri Park. Dibanding ketika berkunjung ke Sanggaluri beberapa waktu lalu, Sanggaluri saat ini sudah banyak perubah dan tambah wahana. “Ada berbagai permainan menarik buat anak, seperti taman lalu lintas, arena mini train, swinger, rumah gempa, wisata berkuda, rumah kaca, wahan iptek, studi TV, taman batu dan beberapa permainan lain yang menarik buat anak-anal,” tambah Agung. (y)