Promosikan Desa Wisata Lewat Fun Tubing
PURBALINGGA – Untuk lebih mempromosikan desa wisata Limbasari Kecamatan Bobotsari dan Desa wisata Onje, Kecamatan Mrebet, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Purbalingga akan menggelar fun tubing pada Minggu (25/12). Dua desa wisata tersebut selama ini menjual paket rafting dan tubing. Kegiatan itu sekaligus untuk memeriahkan hari jadi ke-186 Kabupaten Purbalingga.
Ketua panitia Joko SY mengungkapkan, fun tubing digelar di sungai Klawing yang melintas di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari. Pendaftaran sebesar Rp 50 ribu dan peserta mendapat fasilitas makan siang, coaching clinic, piagam, dan transport antar jemput di desa wisata serta disediakan doorpice menarik.
“Panitia membatasi jumlah peserta hanya 100 orang, dan sampai hari Kamis (22/12) jumlah peserta sudah terpenuhi. Panitia bahkan harus menolak karena kuota peralatan dan rescue terbatas,” kata Joko SY, Kamis (22/12).
Sementara itu pembina FAJI Purbalingga Eko Susilo menambahkan, animo untuk mengikuti fun tubing ini ternyata sangat luar biasa. Ini baru pertama kali digelar dan pada kesempatan libur mendatang akan digelar dengan jumlah peserta lebih banyak lagi. “Pendaftar ternyata tidak saja dari sekitar Purbalingga, tetapi juga ada yang dari Jakarta, Bekasi dan Bandung. Mereka sekaligus memanfaatkan momen liburan akhir pekan yang bersamaan dengan libur Natal,” ujar Eko Susilo.
Eko Susilo mengatakan, selain sebagai wisata minat khusus, lewat Fun tubing ini diharapkan juga untuk mengajak peserta mencintai lingkungan khususnya sungai. “Dengan mencintai sungai dan tidak merusak alam sekitarnya, maka peserta ikut melestarikan sungai itu sebagai sumber kehidupan manusia,” ujar Eko yang juga Direktur Operasional PD Owabong.
Sementara itu Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Ir Prayitno, M.Si mengatakan, paket wisata tubing saat ini dikelola dua desa wisata masing-masing oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ‘Patra Wisa’ Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari dan Pokdarwis Bangun Pesona Desa Onje, Kecamatan Mrebet. Dalam satu tahun, karena tergantung musim hujan, tubing di Limbasari yang memanfaatkan sungai Tuntung Gunung bisa dilakukan selama empat bulan, sedang tubing di Desa Onje yang memanfaatkan sungai Klawing di bagian hulu bisa dilakukan sepanjang musim. “Tubing Onje hampir tidak terdampak saat musim kemarau, karena debit airnya yang masih tinggi. Hanya saja, ada pergeseran rutenya,” kata Prayitno.
Prayitno menambahkan, dengan berbagai sentuhan dari Pemkab Purbalingga melalui Dinas Pariwisata Pemuda & Olah Raga (Dinbudparpora) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Desa Limbasari dikembangkan sebagai desa terpadu dan mengarah menjadi desa wisata. “Tubing, hanya menjadi bagian dari wisata di desa Limbasari, karena ketika musim kemarau aktifitas tubing tidak bisa dilakukan akibat air sungai surut. Aktifitas wisata lain yang akan dijual yakni kerajinan batik, jelajah patra wisata, dan wisata curug,” kata Prayitno.
Sedang desa Onje, tubing juga sebegai pelengkap. Desa Onje menjadi desa wisata religi sebagai cikal bakal lahirnya Purbalingga. Di Onje terdapat Yoni (tempat menaruh sesajian), pohon belimbing bersejarah yang konon merupakan tongkat Adipati Onje, mesjid Sayid Kuning yang dibangun Raden Sayid Kuning, satu abad sebelum masjid Deemak didirikan, maka Adipati Onje, dan Kedung Pertelu, yang merupakan pertemuan tiga aliran sungai dan diyakini membawa berkah bagi orang yang mandi di tempat itu pada malam Jumat Kliwon.
“Di Desa Onje juga terdapat sebuah bukit Anjir yang ketika jaman Belanda digunakan sebagai tempat mengintai. Jika cuacanya cerah, dari bukit Anjir ini wisatawan bisa melihat matahari terbit ketika pagi hari, dan juga matahari terbenam saat sore. Panoramanya sangat indah, dan pengelola desa wisata setempat tengah menyiapkan semacam gardu pandang,” ujar Prayitno.
Prayitno menambahkan, selain potensi alam dan budaya, di Desa Onje juga ada kerajinan masyarakat membuat kain Kluwung. Kain Kluwung mempunyai struktur kain yang lebih tebal dan halus jika dibanding kain Songket asal Sumatera. (y)