Pendakian ke Puncak Gunung Slamet Ditutup Sementara

pendaki turun dari puncak Slamet1

PURBALINGGA – Pendakian ke puncak Gunung Slamet (3.428 meter diatas permukaan air laut), melalui Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, terhitung mulai Sabtu (15/2/2014) untuk sementara ditutup. Bagi pendaki yang sudah berada di pos Bambangan, pendakian disarankan hanya boleh sampai pos 1 dan 2.  Penutupan sementara ini karena di puncak gunung terjadi badai hujan dan angin. Penutupan tidak terkait dengan aktivitas Gunung Kelud di Kediri Jatim.

“Berdasar pemantauan, terjadi badai hujan dan angin di kawasan puncak Gunung Slamet. Oleh karena itu, untuk sementara guna mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan, maka pendakian ke puncak gunung melalui pos Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, sementara ditutup,” kata Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si, Sabtu (15/2/2014) malam.

Prayitno mengatakan, keputusan untuk menutup sementara ini juga berdasar  pertimbangan kondisi sejumlah pendaki asal Yogyakarta yang mengalami hipotermia (kondisi tubuh yang tidak mampu mengatasi tekanan suhu dingin). “Sejumlah pendaki laki-laki asal Yogya, sempat mengalami hipotermia di puncak Gunung Slamet, saat berada di puncak, Sabtu (15/2/2014) pagi dini hari. Mereka memutuskan turun dan kembali ke pos Bambangan,” kata Prayitno.

Dikatakan Prayitno, pendakian ke puncak Slamet akan dibuka kembali jika kondisi di puncak sudah tidak terjadi badai hujan dan angin. Kemungkinan hingga akhir Pebruari. “Pada bulan Pebruari, biasanya kondisi di puncak tidak memungkinkan untuk pendakian, maka untuk sementara pendakian ke puncak ditutup,” katanya.

Prayitno menegaskan, penutupan tidak terkait dengan aktifitas Gunung Kelud. Berdasar koordinasi dengan petugas vulkanologi pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan Pemalang menyebut bahwa status Gunung Slamet masih aman dan normal. Dampak letusan Gunung Kelud yang dirasakan hingga ke Gunung Slamet hanya guyuran abu vulkanik. “Jadi penutupan sementara pendakian karena terjadi badai hujan dan angin di puncak Gunung Slamet,” tegasnya. (y)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *