Pelatihan Guide Rafting
PURBALINGGA – Untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan minat khusus arung jeram (rafting), sebanyak 15 pemandu rafting mendapat pelatihan. Selain teori, para peserta juga langsung melakukan praktek arus sungai Klawing yang melintas di Desa Onje, Kecamatan Mrebet. Pelatihan akan dilakukan rutin setiap hari Selasa dan Kamis.
Ketua tim pelatih Toto Triwindarto mengungkapkan, pemandu rafting berbeda dengan pemandu wisata lainnya. Seorang pemandu rafting, selain menguasai teknik komunikasi sebagai pemandu wisata, juga dituntut harus menguasai teknik rafting. Mereka tidak saja mampu mengendalikan perahu, tetapi juga harus mampu menjamin keamanan bagi wisatawan dan dirinya sendiri.
“Jika seorang peandu rafting mampu menguasai teknis rafting, maka para wisatawan yang melakukan rafting akan merasa nyaman. Wisatawan rafting hamper sebagian besar tidak menguasai mengendalikan perahu, mereka cenderung akan lebih menikmati tantangan di sungai, oleh karenanya peran pemandu rafting disini sangat dibutuhkan,” ujar Toto Triwindarto disela-sela pelatihan, Selasa (27/1).
Materi pelatihan, mulai dari hal teknis yang kecil seperti cara memegang tongkat dayung, cara menggerakannya, cara mengendalikan arah dan laju perahu, hingga penyelamatan di sungai. “Kebutuhan pemandu rafting sangat diperlukan seiring dengan meningkatnya wisatawan minat khusus yang ingin menikmati rafting di Sungai Klawing,” kata Toto pernah mengikuti pelatihan rafting di Selandia Baru.
Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Drs Subeno, SE, M.Si menyatakan, pihaknya menyambut baik upaya pelatihan bagi pemandu rafting. Peningkatan sumberdaya manusia bagi pelaku wisata sangat dibutuhkan seiring dengan kebutuhan wisatawan arung jeram.
Sementara itu, Kabid Pariwisata Ir Prayitno, M.Si menambahkan, pelatihan diikuti oleh 15 peserta yang akan diikutkan memandu rafting yang diselenggarakan oleh manajemen Owabong. Peserta pelatihan terbuka bagi siapa saja, mereka berasal dari pelaku outbond di Desa Serang, pelaku wisata tubing di Desa Limbasari dan sejumlah pengurus Wisbangga (Paguyuban wisata Purbalingga). “Jika ada wisatawan yang menginginkan rafting, mereka kami terjunkan untuk mendampingi para pemandu lainnya yang sudah terlatih lebih dulu,” kata Prayitno. (y)