Magnet Baru, Sensasi Teriakan Waterslide Capsule Owabong

WATER SLIDE OWABONG

Setelah sukses mengembangkan berbagai wahana berbasah-basah di Owabong, kini obyek wisata andalan kota Perwira ini meluncurkan wahana baru, Waterslide Capsule. Wahana yang telah dirancang sejak 2013, kini telah dapat dinikmati pengunjung yang ingin merasakan  sensasi berteriak sekancang mungkin sepanjang lintasan waterslide capsule yang berakhir di kolam pantai bebas sunami.

“Waterslide ini panjangnya 104 meter jika ditarik lurus. Berbentuk lekukan-lekukan atau spiral dengan kombinasi capsule dan ada yang terbuka. Sengaja kami kombinasi agar pengunjung tidak bosan dan bisa menikmati sensasi yang berbeda. Kalau naik waterslide ini dijamin pasti ada teriakan. Inilah yang akan menambah daya tarik bagi pengunjung,” terang Kepala Divisi Pemeliharaan dan Pengembangan PD Owabong, Eko Susilo kepada rombongan Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto usai meresmikan pengoperasian pintu masuk otomatis di Owabong, Jumat (4/4).

Menurut eko, waterslide capsule menambah wahana yang telah ada yakni waterslide biasa yang dapat dinikmati secara gratis oleh wisatawan. Yang membedakan, jika memanfaatkan fasilitas waterslide capsule, harus menggunakan pelampung. “Pelampungnya yang harus sewa terlebih dulu. Ada dua jenis yakni pelampung yang single dan pelampung double yang bisa dipakai dua orang,” katanya.

Usai menjelaskan cara menggunakan pelampung, eko kemudian mempersilahkan rombongan pemkab untuk mencoba sebagai peluncur perdana waterslide capsule yang memiliki ketinggian start mencapai 9,5 meter. Aaaaauuu…………aaaaauuuu………begitulah teriakan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Purbalingga, Ngudiarto saat mencoba sensasi waterslide itu.

“Asyik…….benar benar asyik. Ternyata jadi basah juga,” katanya sembari memeras celana training yang di pakainya.

Penambahan wahana waterslide capsule ini, sebagai jawaban atas tantangan dan keinginan pengunjung kepada Owabong. Selain meresmikan operasional waterslide capsule, owabong juga memulai system pelayanan baru berupa penggunaan pintu masuk otomatis menggunakan system Radio Frequency Identification (RFid).

“Dioperasikannya RFid ini, membuktikan kalau Owabong terus mengikuti kemajuan teknologi demi memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya para pengunjung Owabong,” jelas Direktur PD Owabong R Wisnu Haryo Danardono.

Tahun ini, Owabong juga akan membangun wahana lainnya berbasis teknologi yakni wahana kolam ombak. Menurut Wisnu, kolam ombak yang akan dibangun berbeda dengan kolam ombak di tempat lain yang biasanya bekerja hanya dua kali dalam sehari. “Kolam ombak Owabong, nantinya akan memiliki ombak yang bisa terus dinikmati selama 8 jam terus menerus. Ini perlu waktu karena investasinya cukup tinggi. Tapi moga-moga tahun ini bisa terbangun,” katanya.

Owabong juga akan melakukan penataan pedagang di lingkungan pintu keluar. Nantinya pintu keluar akan menyatu dengan pedagang cinderamata dan makanan khas Purbalingga. Harapannya, pengunjung dapat “dipaksa” untuk membeli produk Purbalingga sebagai oleh-oleh.

“Memang ini yang selama 9 tahun ini belum bisa kita kelola dengan baik. Tahun ini mulai kita kelola. Dan nanti akan berjasama dengan pokdarwis dan potensi-potensi unggulan yang ada di Purbalingga,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Sukento Rido Marhaendrianto menantang manajemen Owabong untuk bisa menjadi obyek wisata dengan kunjungan paling banyak di Jawa Tengah. “Saya yakin Owabong mampu. Jangan jadi nomor dua terus. Kemarin kita masih di nomor dua setelah Borobudur,” kata Bupati.

Kepada pengelola, Bupati mengingatkan agar pelayanan yang dilakukan semua lini dari garda terdepan hingga gerbang keluar harus terus dijaga dan ditingkatkan. Menurut Bupati, pelayanan bukan hanya dengan kecanggihan teknologi, tetapi harus dengan hati. “Pelayanan harus makin memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan mampu membangun ekonomi kerakyatan di Bojongsari dan Purbalingga pada umumnya,” katanya.

Bupati juga mengingatkan manajemen harus fokus pada potensi unggulan wisata Owabong yang telah dibangun dengan dana tidak sedikit. “Ibaratnya yang sunah bolehlah ditinggalkan. Tetapi yang wajib harus terus ditingkatkan. Juga jangan sampai salah kiblat yaitu Pemkab Purbalingga,” pesannya.

Peresmian operasionalisasi pintu masuk otomatis dan wahana waterslide capsule, ditandai dengan senam yoga di halaman pintu masuk Owabong. Senam yoga diikuti bupati dan jajaran pejabat pemkab, para tokoh masyarakat Bojongsari dan seluruh direksi dan karyawan Owabong. Usai peninjauan, dilaksanakan coffee morning di komplek café beringin. (/Hr)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *