Festival Kenthongan Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Purbasari Pancuranmas
PURBALINGGA – Festival kenthongan yang digelar Taman Wisata Pendidikan (TWP) Purbasari Pancuranmas, Minggu (21/12) mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Obyek wisata yang berada di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara itu, dijejali ribuan pengunjung. Selain menikmati berbagai wahana yang ada, pengunjung juga menikmati pentas kenthongan.
“Festival yang kami gelar untuk kali kelima ini ternyata diminati wisatawan. Para anggota grup yang bertanding juga membawa supporter dari kerabat dan sanak keluarganya. Kami bersyukur karena jumlah pengunjung luar biasa melimpah,” ujar Pemilik TWP Purbasari Pancuranmas, H Sarimun Budi Purwanto.
Luapan jumlah pengunjung terlihat dari area parkir yang tidak mampu menampung kendaraan roda empat dan bus. Kendaraan roda empat bahkan harus diparkir di sepanjang jalan Padamara – Limbangan. Begitu juga dengan ratusan sepeda motor yang menjejali area parker itu. Mereka tidak saja hanya datang dari wilayah Purbalingga dan Banyumas saja, tetapi dari berbagai kota lain seperti Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Brebes dan berbagai kota lain. “Kebetulan juga, hari Minggu ini merupakan hari pertama libur sekolah, jadi banyak keluarga yang berkunjung,” kata Sarimun.
Sementara itu, manajer TWP Purbasari Pancuranmas, Junjung mengungkapkan, festival kenthongan digelar rutin setahun sekali. Festival ini selain untuk nguri-nguri seni budaya khas Banyumasan dan Purbalingga, juga sekaligus untuk memeriahkan peringatan hari jadi Kabupaten Purbalingga ke 184. Pendaftar semula tercatat 34 grup kenthongan, namun yang mendaftarkan ulang sebanyak 16 grup. Mereka berasal dari Purbalingga, Banyumas, dan Banjarnegara. Pendaftar tidak dipungut biaya, bahkan setiap peserta mendapat fasilitas bantuan uang transport Rp 500 ribu per group, dan snek. Setiap grup tampil maksimal 20 menit dengan membawakan lagu wajib ‘Purbasari Pancuranmas’, dan lagi bebas.
“Lomba ini kami gelar untuk menghibur wisatawan yang dating, dan para juara mendapat uang tunai serta tropi,” ujar Junjung.
Junjung mengaku bangga karena penampilan grup kenthongan semakin unik dan menarik. Kreasi yang ditampilkan juga semakin beragam. “Penampilan mereka unik dan menarik, bahkan ada satu grup anak-anak Satria Bumbung Laras dari Purwokerto yang tampil menarik dan mengundang gelak tawa tersendiri bagi penonton,” kata Junjung.
Junjung menjelaskan, untuk juara I – III masing-masing mendapat uang pembinaan sebesar Rp 3 juta, Rp 2,5 juta, dan Rp 2 juta. Untuk juara Harapan I dan II masing-masing Rp 750 ribu. “Panitia juga memilih juara favorit pilihan penonton dan diberikan hadiah uang tunai Rp 750 ribu,” jelasnya.
Salah seorang pengunjung, Rumanti dari Purworejo mengaku terhibur dengan festival kenthongan yang digelar di obyek wisata. “Hiburan semacam ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kami. Di Purworejo yang ada kesenian Dolalak, sedang di Banyumas ternyata ada kenthongan yang bisa tampil artistic dan menarik,” ujarnya.
Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto yang membuka kegiatan itu mengungkapkan, festival kenthongan mampu meningkatkan kualitas budaya Purbalingga Banyumas. Selain itu juga mampu membuat gembira para wisatawan yang dating. “Wisatawan yang dating yang semula bersedih, setelah berwisata dan melihat music kenthongan, hatinya semoga bergembira. Dengan bergembira maka jiwanya akan sehat, jika sehat maka rejekinya akan bertambah,” ujar Sukento.
Sukento juga mengajak kepada wisatawan yang dating untuk kembali berkunjung ke Purbasari Pancuranmas. Sukento meminta pengunjung mengajak saudara, kerabat dan tetangganya, karena dalam waktu dekat lagi akan ada tambahan wahana baru berupa akuarium raksasa yang diberinama ‘Toyoshuka Planetarium’ dengan koleksi ikan yang unik dan menarik. “Jika sudah selesai pembangunannya, maka akuarium ini akan menjadi akuarium terbesar di Jateng,” kata Sukento berpromosi.
Ditempat yang sama Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengakui, event yang digelar di sejumlah destinasi wisata mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. “Kabupaten Purbalingga sudah memantapkan diri sebagai kota wisata dan industri, oleh karenanya berbagai upaya promosi dilakukan untuk menarik kunjungan wisatawan ke Purbalingga, seperti pertunjukkan festival kenthongan ini,” katanya.
Prayitno menambahkan, destinasi wisata Purbalingga juga telah diakui di tingkat Jateng dan pusat. TWP Purbasari Pancuranmas pada akhir November 2014 lalu ditetapkan sebagai destinasi wisata terbaik di Jateng oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng, selain itu Purbalingga juga mampu meraih penghargaan Travel Club Tourism Award kategori the Most Improved-Gold dari El-Jhon Publising dan Kementerian Pariwisata. “Ini membuktikan bahwa pariwisata Purbalingga diperhitungkan sebagai daerah tujuan wisata di Jateng,” tambah Prayitno. (y)