11 Provinsi Siap Ikuti Kejurnas Riverboarding dan Sejajar Indonesia II

KEJURNAS1

Sebanyak 90 peserta dari 11 provinsi di Indonesia menyatakan siap mengikuti kejuaraan nasional Riverboarding (selancar sungai). Kejuaraan yang pertama kali digelar di Purbalingga akan dipusatkan di sungai Klawing 22 hingga 23 Pebruari 2014.

“Hingga Selasa (11/2), sedikitnya ada 90 peserta dari 11 provinsi yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kejuaraan riverboarding,” kata ketua panitia Drs Eko Susilo, Selasa (11/2).

Selain kejurnas riverboarding, dalam kejuaraan itu juga akan dilakukan aksi penanaman 2.000 pohon alba dan buah-buahan disepanjang tepi sungai, penebaran benih ikan dan pemasangan papan peringatan untuk tidak merusak sungai. “Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya ikut mengkampanyekan pelestarian sungai Klawing,” kata Eko yang juga Kabag Marketing Perusda Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong).

Menurut Eko, dari 11 provinsi yang sudah mendaftar masing-masing Kalimantan Selatan, Aceh, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Utara dan Maluku. “Animo peserta sangat baik. Hal ini tentu tidak terlepas dari  dukungan semua pihak antara lain Jabodetabek Riverboarding,  IRA (Indonesian Riverboarding Association), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng, Pemkab Purbalingga, Dinbudparpora Purbalingga dan sejumlah sponsor,” katanya.

Dikatakan Eko, mengacu pada kejuaraan dunia yang diselenggarakan di sungai Citarum Bandung Jawa Barat November tahun lalu, kelas yang dipertandingkan di sungai Klawing meliputi boarder cross. Spot lomba di wilayah Desa Tangkisan Kecamatan Mrebet dengan jarak kurang lebih 400 meter. Dan enduro cross, dengan spot lomba dari garis start di Desa Tangkisan dan garis finish di Desa Onje, Kecamatan Mrebet  sepanjang kurang lebih 7 kilometer.

“Kejurnas ini sesungguhnya merupakan seriesnya kejuaraan nasional yang menjadi haknya JR (Jabodetabek Riverboarding). Tapi pelaksanaannya dipindahkan ke sungai Klawing di Purbalingga. Disini, JR bekerja sama dengan Owabong dan Komunitas Kayak Tirtaseta. Alasannya potensi sungai yang bersih dan perlu dilestarikan dan komunitas riverboarding yang masih perlu dikembangkan.

Tidak sekadar ciblon di sungai dengan papan (board), di ajang kejurnas juga disisipi kegiatan Sarasehan Jajaran Riverboarder Indonesia (Sejajar) II. Sarasehan ini akan melibatkan masyarakat umum, termasuk mahasiswa, pelajar dan aktifiis olaharga sungai.

Ketua Komunitas Kayak Tirtaseta, Toto Triwindarto menyebutkan, Posisi Purbalingga yang strategis berada di tengah pulau jawa menjadi hal yang menguntungkan untuk kemudahan kedatangan bagi para boarder di seantero negeri.
Kehadiran dan keterlibatan Komunitas Kayak Tirtaseta dalam event-event yang diselenggarakan para riverboarder sebelumnya juga hal yang tak bisa diabaikan yang akan membuat mereka datang meramaikan hajat besar ini.

“Para rafter (pengarung jeram) dan kayaker juga sudah menyatakan kesediaannya hadir memeriahkan acara di sungai Klawing,” ujar instruktur kayak berlisensi internasional tersebut.

Selain hadiah berupa uang tunai jutaan rupiah, pemenang kejurnas riverboarding akan mendapat piala yang terbuat dari batu sungai Klawing. Piala dari batu itu untuk menampilkan kekayaan potensi lokal batu mulia purbalingga.

Sementara itu Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga Ir Prayitno, M.Si mengatakan, even  kejuaraan nasional riverboarding menjadi salah satu upaya untuk mempromosikan destinasi wisata di Purbalingga kepada masyarakat luas, khususnya para peserta lomba.

“Kejuaraan ini sudah terdaftar dalam agenda even promosi wisata Jateng yang dibukukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng. Even langka ini telah direkomendasi untuk dikunjungi,” kata Prayitno. (y)

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *